MTsNegeri 1 Bandar Lampung (Humas) - MTs Negeri 1 Bandar Lampung telah memasuki semester kedua tahun pelajaran 2021/2022. Berakhirnya pembelajaran semester 1 (satu) di MTs Negeri 1 Bandar Lampung ditandai dengan pembagian raport. Pembagian raport semester 1 dilaksanakan Selasa (04/01/22). PEMBAGIANRAPORT SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2020/2021 KELAS XII MM 2 SMKN 1 ANJATAN Buku Pelajaran Tematik SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2017 dan 2018 APLIKASI PENILAIAN RAPOR KURIKULUM 2013 SMA DAN SMK APLIKASI RAPOR SD KURIKULUM 2013 Versi KEMDIKBUD 15. 181910144 KARIMAH [ UNDUH ] 16. 181910145 KORIYAH [ UNDUH ] 17. 181910146 KRISNANTO [ UNDUH ] PembagianRapot Semester 1 BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 January 2022. Pembagian Rapor Semester 1 SDK 10 PENABUR Jakarta . Ayooo bagaimana nilai anak-anak? Tetap semangat ya! Selamat Hari Raya Waisak 2021 #BPKPENABURJakarta Fast Money. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID By7qmp2s91ZRQRD3AlGa9eohsaxEU-p246wXpqPUeE67BLLa8kHTHQ== Accueil NEWS Rediffusion de la présentation des Résultats du 1er semestre 2022 28/07/2022 Retransmission vidéo Nouvel arrivant en République Tchèque et en Slovaquie 27/07/2022 3 usages surprenants et méconnus des solutions Saint-Gobain ! 22/08/2022 Toutes les actualités JAKARTA, – Dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 pada momentum libur Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2022 Nataru, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan. Salah satunya adalah dengan diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 saat Nataru. Adapun, dalam kebijakan itu dikatakan pembagian raport semester 1 diminta untuk dilakukan Januari 2022. Lalu, juga tidak meliburkan secara khusus pada periode libur Nataru. Terkait itu, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru P2G Satriwan Salim menyampaikan, agar proses pencegahan ini bisa dilakukan dengan baik, pemerintah juga perlu membuat aturan turunan dari Inmendagri 62/2021. “Kemendikbudristek, Kemenag, dan pemda segera membuat surat atau instruksi yang menjelaskan bahwa penerimaan rapot itu dijadikan Januari,” ujar Satriwan, Rabu 1/12. Kata dia, kebijakan itu terus diperbincangkan oleh satuan pendidikan karena masih belum adanya arahan resmi dari pihak terkait, seperti pemerintah daerah ataupun dinas pendidikan setempat. “Jadi kami meminta kepala daerah itu perlu menindaklanjuti inmendagri terkait penundaan rapot menjadi Januari, termasuk penundaan libur,” ujarnya. Menurutnya, arahan pencegahan peningkatan kasus Covid-19 ini tidak akan berjalan dengan semestinya apabila dari pihak terkait tidak ada tindak lanjut yang lebih serius. “Karena sekolah tidak akan bergerak kalau belum ada surat keputusan dari kepala daerah dan kepala disdik,” tandasnya. Tidak Berlibur Libur sekolah semester satu segera tiba, kegiatan ini berbarengan momentum libur Nataru. Hal tersebut pun dikhawatirkan berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat. Satriwan pun mengimbau kepada para orang tua, siswa, dan guru untuk tidak pergi berlibur. Sebab, jika masih membandel, ini juga akan merugikan dunia pendidikan. “Mobilitas masyarakat ini berakibat pada sebaran covid, yang rugi kan dunia pendidikan, kami mengimbau untuk meningkatkan kepedulian pada diri sendiri dan sesama untuk menunda liburan,” jelasnya. Ditambah lagi adanya varian baru Covid-19, yaitu Omicron menambah potensi hadirnya gelombang ketiga. Meskipun belum terdeteksi di Indonesia, sebaiknya kegiatan yang menimbulkan kerumunan ditunda lebih dulu. “Kalau Indonesia terjangkit covid apalagi omicron, yang rugi kan kita, dan jangan merasa arogan, merasa kita aman meskipun kita sudah divaksinasi. Jadi mohon untuk tidak pergi ke tempat-tempat wisata ketika nataru,” terangnya. Menurutnya juga, apabila seluruh elemen dunia pendidikan sepakat untuk tidak melakukan liburan, diyakini tidak akan ada gelombang baru. Pasalnya, jumlah daripada siswa dan guru pun sangat banyak. “Iya betul karena angkanya besar, guru yang ada 3,2 juta, siswa itu 58 juta, anggap yang berpotensi liburan itu 1/3 ada 20-an juta siswa, bayangkan mobilitasnya tinggi sekali, ditambah orang tuanya,” tutur Satriwan. “Kalau guru, ortu dan siswa mampu menahan diri untuk tidak bepergian, ini akan sangat membantu terhadap lingkungan dan negara untuk mengantisipasi covid karena angkanya yang sangat tinggi,” pungkasnya.jp JAKARTA, – Dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 pada momentum libur Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2022 Nataru, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan. Salah satunya adalah dengan diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 saat Nataru. Adapun, dalam kebijakan itu dikatakan pembagian raport semester 1 diminta untuk dilakukan Januari 2022. Lalu, juga tidak meliburkan secara khusus pada periode libur Nataru. Terkait itu, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru P2G Satriwan Salim menyampaikan, agar proses pencegahan ini bisa dilakukan dengan baik, pemerintah juga perlu membuat aturan turunan dari Inmendagri 62/2021. “Kemendikbudristek, Kemenag, dan pemda segera membuat surat atau instruksi yang menjelaskan bahwa penerimaan rapot itu dijadikan Januari,” ujar Satriwan, Rabu 1/12. Kata dia, kebijakan itu terus diperbincangkan oleh satuan pendidikan karena masih belum adanya arahan resmi dari pihak terkait, seperti pemerintah daerah ataupun dinas pendidikan setempat. “Jadi kami meminta kepala daerah itu perlu menindaklanjuti inmendagri terkait penundaan rapot menjadi Januari, termasuk penundaan libur,” ujarnya. Menurutnya, arahan pencegahan peningkatan kasus Covid-19 ini tidak akan berjalan dengan semestinya apabila dari pihak terkait tidak ada tindak lanjut yang lebih serius. “Karena sekolah tidak akan bergerak kalau belum ada surat keputusan dari kepala daerah dan kepala disdik,” tandasnya. Tidak Berlibur Libur sekolah semester satu segera tiba, kegiatan ini berbarengan momentum libur Nataru. Hal tersebut pun dikhawatirkan berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat. Satriwan pun mengimbau kepada para orang tua, siswa, dan guru untuk tidak pergi berlibur. Sebab, jika masih membandel, ini juga akan merugikan dunia pendidikan. “Mobilitas masyarakat ini berakibat pada sebaran covid, yang rugi kan dunia pendidikan, kami mengimbau untuk meningkatkan kepedulian pada diri sendiri dan sesama untuk menunda liburan,” jelasnya. Ditambah lagi adanya varian baru Covid-19, yaitu Omicron menambah potensi hadirnya gelombang ketiga. Meskipun belum terdeteksi di Indonesia, sebaiknya kegiatan yang menimbulkan kerumunan ditunda lebih dulu. “Kalau Indonesia terjangkit covid apalagi omicron, yang rugi kan kita, dan jangan merasa arogan, merasa kita aman meskipun kita sudah divaksinasi. Jadi mohon untuk tidak pergi ke tempat-tempat wisata ketika nataru,” terangnya. Menurutnya juga, apabila seluruh elemen dunia pendidikan sepakat untuk tidak melakukan liburan, diyakini tidak akan ada gelombang baru. Pasalnya, jumlah daripada siswa dan guru pun sangat banyak. “Iya betul karena angkanya besar, guru yang ada 3,2 juta, siswa itu 58 juta, anggap yang berpotensi liburan itu 1/3 ada 20-an juta siswa, bayangkan mobilitasnya tinggi sekali, ditambah orang tuanya,” tutur Satriwan. “Kalau guru, ortu dan siswa mampu menahan diri untuk tidak bepergian, ini akan sangat membantu terhadap lingkungan dan negara untuk mengantisipasi covid karena angkanya yang sangat tinggi,” pungkasnya.jp

pembagian raport semester 1 2021